Monday, April 21

the way we met



hello! it has been more than a year i haven't told you some untold(s) stories. And now, let's post drafts!

-----------------

Aku teringat dua tahun kurang tiga bulan yang lalu ketika aku sedang asik spying some groups on facebook. Ceritanya ngebuka group angkatan 2011, ada sesuatu yang menarik perhatian. Sebuah perdebatan mengenai cara berpakaian wanita yang berisi komentar para lelaki. Entahlah lupa.
Aku memperhatikan. 
Para lelaki asik dengan perdebatan yang mereka buat, berbagai alasan dan berbagai dalil mereka utarakan untuk menguatkan komentar mereka. Cuma lelaki. Batinku 'plis deh, yang cewenya aja diem ga musingin, kok yang laki malah riweuh ribut gitu'.
Merhatiin satu persatu komentar, tertujulah aku pada salah seorang yang menurutku 'apanih'.
Ceritanya aku tertarik, terus ga sengaja niat nge-add gitu deh. 
Sadar kok waktu itu masih jelalatan mehehe.
-----------------
Aku mengikuti sebuah kepanitian yang bernama UGM Youth Talent (UYT).
Disana aku mendaftarkan diri sebagai sie dana-usaha bersama seorang temanku satu fakultas, Wira. Uhuk, keterima jadi anak danus.
Koordinator sie danus mengabarkan untuk kumpul perdana untuk perkenalan dan sebagainya pada tanggal 12 agustus 2012 jam 5 sore. 
Jam 5 sore, seperti biasanya aku ngaret walaupun aku telah mencoba menjadi seseorang yang tepat waktu. To give them first impression.
Tapi gagal. As usual. lol
Ketika aku hendak mengeluarkan motor, tiba tiba hapeku berbunyi. Batinku pasti disuruh segera.
Bener, kan.
Scrolling kebawah, dan deg.
Ini apa. Semacam…. )!*#!^#&!%$!_#&
Aku bergegas menuju area kumpul. Dan semakin deg.
Aku bertemu dengan siapa yang aku add beberapa hari lalu.
Ini pertanda apa. Jodohku? Bahahaha.
Selesai kumpul kita semua berpisah.
As you know, i was stalking him till the bottom line for everyday.
Ketika itu, bulan ramadhan. Aku yang biasanya tarawih di masjid daerah pogung, mendadak sholat di Masjid Kampus selama beberapa hari dengan alasan semoga bertemu. Nyatanya ga pernah ketemu. Well fine.
Yaudahlah ya. Mungkin emang salah niat. Niat pengen ketemu syih, bukan niat sholat berjamaah dengan banyak orang disana mhehehe.
Lanjut saat kerja danus. Mulai sering ketemu-sering pergi bareng dalam rangka mengantar proposal kesana sini, bikin timeline dan lain sebagainya. 
Aku semakin tertarik, segalanya tertutup rapi dengan wajah yang polos ini. 
Diam. Tidak ada niatan sama sekali untuk menyapa duluan atau apapun, kecuali untuk masalah kerjaan. Aku berfikir bahwa, wanita macam apa yang mulai duluan? etika again. Wanita itu dikejar bukan mengejar.
Dalam hati aku cuma bisa berdoa dan nitip doa ke mama yang sedang menunaikan ibadah haji pada waktu itu.
Semoga nantinya diberikan pasangan anak teknik. Lebih tepatnya kamu yang aku sendiri ga pernah ngerasa takut untuk pergi dengan lelaki karena selalu merasa nyaman-aman-terlindungi.
Beberapa bulan kemudian, setelah kepanitiaan usai. 
Rahasia deh. Intinya, ternyata juga ada sesuatu yang sama. Enough! Aku malu hehe.
—————-
Entah kenapa aku sangat yakin dengan siapa yang menjadi pasanganku sekarang. Mungkin ini karena kali pertamanya berhubungan dengan seseorang hingga seperti ini. Dan, semoga saja akhirku nanti tetap bersama seorang itu.
Amin.
Toh aku memilih bukan hanya untuk sesaat. Aku sangat detail untuk menetapkan siapa yang aku pilih. Berbagai kriteria yang memenuhi untuk kedepannya.
Kok mendadak menye? aw, no.
I just wanna say that aku sudah terlalu nyaman dengan siapa yang menjadi pasanganku ini.
Seluruh apa yang menjadi kriteriaku ada disana.
Semakin lama, entah kenapa aku ingin segera berada di beberapa tahun kedepan. Sama sepertinya yang juga ingin menyegerakan. 
Aku juga semakin berfikiran sama ‘buat apalagi kaya gini terus?’. 
Terpisah ketika sudah sama sama yakin.
—————-
Duh, kenapa tiba-tiba pengen posting ginian? geli bingits.
Tapi yaudahlah ya… 
semoga apa yang menjadi target kita terlaksana. 
Namamu selalu ada dalam doaku setelah mama-bapak-roy, kok.

4 comments: